Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil mengumpulkan pecahan  asteroid yang sudah teramati dengan saksama sejak mengarah hingga jatuh  ke Bumi. Asteroid yang diberi nama 2008 TC3 tersebut jatuh ke kawasan  Gurun Nubian, Sudan, Oktober tahun lalu.
Penemuan pecahan asteroid  bukan pertama kali terjadi. Namun, yang unik dari penemuan ini karena  asteroid tersebut sudah terlacak dengan baik saat mengarah hingga jatuh.  Proses penemuan seperti ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Asteroid  sebesar mobil itu terlacak pertama kali oleh astronom Arizona, AS hanya  beberapa hari sebelum jatuh ke Bumi. Jalur perjalanannya langsung  dimonitor sejumlah teleskop dari seluruh dunia sehingga dapat  diperkirakan lokasi jatuhnya.
Peter Jenniskens dari SETI Institut,  California, yang menjadi penulis laporan pertama keberadaan asteroid  tersebut kemudian melakukan perjalanan ke Sudan untuk melacaknya.  Penelusuran yang menyeluruh akhirnya berhasil menemukan 47 pecahan untuk  dianalisis.
"Asteroid ini terbuat dari material yang mudah pecah  sehingga ia pecah pada ketinggian 37 kilometer sebelum berangsur-angsur  jatuh perlahan," ujar Jenniskens. Menurutnya, jenis asteroid ini sangat  langka dan jarang ditemukan.
Material penyusunnya disebut  ureilite. Hasil perbandingan data menunjukkan asteroid 2008 TC3 tersebut  termasuk muda dan baru mengarungi beberapa juta tahun di sekitar pusat  tata surya.
Analisis terhadap pecahan-pecahan astroid tersebut  akan memberikan banyak informasi untuk mengungkap proses pembentukan di  ruang angkasa. Selain itu, para ilmuwan juga berharap dapat mempelajari  lebih lanjut hubungannya dengan rute perjalanan asteroid agar dapat  menyiapkan cara mengatasi asteroid lebih besar yang mungkin mengancam  Bumi.
dikutip dari  : http://sains.kompas.com
Usai Libur Panjang, Ini 10 Tips agar Mobil Tetap Prima
9 bulan yang lalu








0 komentar:
Posting Komentar